Kesenian
Tradisional Yogyakarta
WAYANG
Wayang dalam bentuk yang asli
merupakan kreasi budaya orang Jawa yang berisi berbagai aspek kebudayaan Jawa.
Wayang sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia. Pada
jaman Neolitikum pertunjukan wayang awalnya terdiri atas upacara-upacara
keagamaan yang berlangsung di malam hari untuk persembahan kepada “Hyang”.
Pertunjukan wayang ceritanya menggambarkan jiwa kepahlawanan para nenek moyang
yang ada dalam mitologi.
Pada masa sekarang pertunjukan wayang
sudah sangat berbeda jika dibandingkan dengan pertunjukan yang sama dimasa
lampau. Dahulu wayang digambarkan sesuai dengan wajah nenek moyang.
Orang Jawa gemar sekali menonton
wayang karena ceritanya berisi pelajaran-pelajaran hidup yang sangat berguna
yang dapat dijadikan pedoman dan tuntunan di dalam menjalani hidup di
masyarakat. Berdasarkan cerita dan penyajian kira-kira ada 40 jenis wayang yang
ada di Indonesia, diantaranya wayang beber, wayang klithik, wayang kulit,
wayang krucil dan wayang thengul atau wayang golek. Pementasan wayang selalu
diiringi dengan musik gamelan.
WAYANG KULIT
Wayang kulit biasanya dibuat dari
kulit kerbau atau kulit lembu. Wayang kulit kini telah menjadi warisan budaya
nasional dan sudah sangat terkenal di dunia sehingga banyak orang asing yang
datang dan mempelajari seni perwayangan. Pertunjukan wayang kulit sampai saat
ini tetap digemari sebagai tontonan yang menarik, biasanya disajikan semalam
suntuk.
WAYANG WONG
Wayang Wong berarti wayang yang
diperankan oleh manusia. Ceritanya juga hampir sama dengan cerita-cerita pada
wayang kulit namun dalangnya disamping sebagai piñata cerita tetapi juga
sekaligus sebagai sutradara panggung.
WAYANG THENGUL / WAYANG GOLEK
Wayang Thengul/Wayang Golek adalah
wayang berbentuk boneka dari kayu. ceritanya berasal dari kisah Menak. Orang
suka menonton wayang ini karena gerakan-gerakan boneka kayu yang didandani
persis manusia ini sangat mirip dengan gerakan orang.
WAYANG KLITHIK
Wayang ini dibuat dari kayu papan
dan nama ini berasal dari suara klithik-klithik sewaktu dimainkan dan biasanya
ceritanya adalah Damarwulan.
LANGEN MANDRA WANARA
Langen Mandra Wanara yang merupakan
kombinasi antara berbagai jenis tarian, tembang, drama dan irama gamelan adalah
salah satu bentuk kesenian tradisional Yogyakarta. Karakteristik tarian ini
adalah para penarinya berdiri dengan lutut atau jengkeng sambil berdialog dan
menyanyi ‘mocopat’. Cerita langen mandra wanara diambil dari kisah ramayana
dengan lebih banyak menampilkan wanara/kera.
KETHOPRAK
Kethoprak adalah kesenian
tradisional yang penyajiannya dalam bahasa Jawa ceritanya bermacam-macam berisi
dialog tentang sejarah sampai cerita fantasi serta biasanya selalu didahului
dengan tembang Jawa. Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan dan
jalan cerita serta selalu diiringi dengan irama gamelan dan keprak.
KARAWITAN
Musik gamelan tradisional Jawa yang
dimainkan oleh sekelompok Wiyaga dan diiringi oleh nyayian dari Waranggono dan
Wiraswara biasanya disebut ‘Uyon-uyon’, sedangkan kalau tanpa diiringi oleh
nyayian dari Waranggono atau Wiraswara disebut ‘Soran’.
JATHILAN
Merupakan tarian yang penarinya
menggunakan kuda kepang dan dilengkapi unsur magis. Tarian ini digelar dengan
irinhgan beberapa jenis alat gamelan seperti Saron, kendang dan gong.
SENDRATARI RAMAYANA
Salah satu sendratari yang terkenal
adalah sendratari Ramayana. Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaaan
tersendiri karena ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan
oleh Sri Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma
dalamdiri Rahwana (Maharaja angkara murka dari negara Alengka)
Sendaratari Ramayana dipentaskan di
Panggung Terbuka Prambanan secara rutin pada bulan Meisampai Oktober,
masing-masing dalam 4 (empat) episode yaitu :
Episode satu: Hilangnya Dewi Shinta
Episode dua:Hanoman Duta
Episode Ketiga:Kumbokarno Leno atau
gugurnya Pahlawan Kumbokarno
Episode Keempat: Api suci
Apabila ingin menyaksikan ceritera
Ramayana secara ringkas (full story), dapat menonton di Teater Tri Murti
Prambanan pada setiap hari selasa, rabu, dan kamis. Alternatif lain bagi mereka
yang ingin menonton Sendratari Ramayana di kota Yogyakarta, beberapa tempat
yang menyajikan diantaranya di Jl. Brigjen Katamso (Pura Wisata dan Ndalem
Pujokusuman)
TARI KREASI BARU
Seni Tari dan seni Karawitan Jawa
berkembang terus dengan munculnya tata gerak tari (koreografi) dan iram-irama
baru. Salah seorang perintis tari kreasi baru adalah seniman Bagong Kusudiarjo,
padepokannya terletak di daerah Gunung Sempu, Kabupaten Bantul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar